Jokowi Bangun 2.623 Km Jalan Baru dalam 3 Tahun, di Mana Saja?
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan adanya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Pemerataan tersebut diwujudkan lewat pembangunan infrastruktur dasar, salah satunya adalah jalan yang menjadi penghubung antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. PT KONTAK PERKASA FUTURES - Pembangunan jalan dalam 3 tahun terakhir sendiri cukup masif dilakukan. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diterima detikFinance, seperti dikutip Senin (23/10/2017), setidaknya ada 2.623 km jalan baru yang dibangun dalam kurun waktu 2015, 2016 dan 2017. Rinciannya adalah sekitar 1.286 km di sepanjang tahun 2015, 559 km di tahun 2016 dan 778 km di tahun 2017. Adapun sekitar 2.000 km di antaranya merupakan jalan perbatasan yang dibangun di titik-titik terluar, terpencil dan terdepan Indonesia.
"Ini kebanyakan jalan perbatasan di Kalimantan, Papua, hingga perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) di Pulau Timor," kata Kepala Balitbang Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga beberapa waktu lalu. Di pulau Kalimantan misalnya, dari total panjang jalan perbatasan 1.920 km yang tersebar di Kalimantan Timur, Utara dan Barat, 1.582 km di antaranya sudah tembus hingga tahun 2017 sehingga jalan yang belum tembus sekitar 337 km lagi. Sementara di Nusa Tenggara Timur (NTT), dari total panjang jalan perbatasan 176,2 km yang terdiri dari ruas Dafala-Nualain, ruas Motamasin-Laktutus-Dafala, dan ruas Haliwen-Sadi-Asumanu-Haekesak, sepanjang 151,1 km di antaranya sudah tembus dan menyisakan 25,1 km jalan lagi yang belum tembus. Dan jalan perbatasan lainnya yang dibangun adalah di Pulau Papua. Dari total panjang 1.098,2 km jalan perbatasan di Papua, jalan yang sudah tembus mencapai 892,3 km dan yang belum tembus sekitar 205,9 km lagi. Adapun seluruh jalan di perbatasan yang telah dibangun saat ini belum seluruhnya dilapisi oleh aspal. Namun masih ada yang masih sebatas pengerasan tanah, dan berupa urukan pilihan. Pembangunan jalan perbatasan sendiri merupakan penjabaran dari amanat Nawa Cita dan arah kebijakan RPJMN 2015-2019, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam rangka negara kesatuan Republik Indonesia. Capaian mentereng di bidang jalan ini diikuti oleh pembangunan jalan tol yang naik pesat dibanding pemerintahan sebelumnya. Sejak 2014, Jokowi mengoperasionalkan 299,5 km jalan tol baru hingga Oktober ini. Ditargetkan hingga akhir 2017 nanti bakal ada total tambahan 568 km jalan tol baru yang sudah beroperasi. Sebagai pembanding, selama 32 tahun masa orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, total jalan tol yang beroperasi mencapai 490 km. Kemudian pada era Presiden Habibie selama Mei 1998 hingga Oktober 1999 ada 7,2 km jalan tol yang beroperasi. Di era Presiden Abdurrahman Wahid, ada 5,5 km jalan tol yang beroperasi, dan 34 km tambahan tol di zaman Megawati Soekarno Putri. Pembangunan jalan tol kembali meningkat signifikan pada zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jalan tol yang beroperasi selama dua periode jabatan Presiden SBY adalah sepanjang 212 km.
Source : detik.com