Resmi Beroperasi, Bus Sakoci Masih Sepi Peminat
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Resmi beroperasi, wisata keliling Kota Cimahi dengan bus wisata Saba Kota Cimahi (Sakoci) masih sepi peminat. Kendaraan tersebut lebih lama terparkir daripada mengantar wisatawan.
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Sakoci mulai mengantar wisatawan pada Sabtu, 9 Maret 2019, namun hanya mengantar 1 kali trip yang merupakan rombongan siswa TK. Setelah lama parkir, Sakoci pun masuk garasi. Pantauan Pikiran Rakyat pada Minggu, 10 Maret 2019, kondisi sepi juga terjadi di tempat keberangkatan di Alun-alun Cimahi.
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Tarif bus Sakoci adalah Rp 15 ribu untuk pelajar dan Rp 20 ribu untuk umum. Sesuai jadwal yang dirilis Organisasi Angkatan Darat (Organda) Kota Cimahi selaku pengelola, Sakoci mulai beroperasi pukul 08.00 WIB dengan keberangkatan trip selanjutnya pukul 10.00-13.00-15.00 WIB.
Eti Kurniawati (40), salah seorang warga yang sudah menaiki Sakoci, mengaku senang di Kota Cimahi ada wisata menggunakan Sakoci, seperti Bandros di Kota Bandung. Namun, sayang hanya sekedar melintas saja. "Iya lewat aja, cuma diceritain doang. Pas di Cireundeu juga enggak sampai tujuan karena nanjak jalannya," kata Eti.
Bahkan, rombongannya sudah memesan tiket sebelum resmi beroperasi. "Nunggu surat kendaraannya, sekarang sudah bisa," imbuhnya. Menurut dia, tarif tersebut terasa mahal. "Kalau cuma lewat aja kemahalan, inginnya bisa masuk ke lokasi-lokasi," ujarnya.
Puspita (35), warga lain menuturkan hal serupa. "Naik Sakoci menyenangkan tapi cuma sebentar. Lebih asyik lagi kalau bisa masuk area wisata," katanya.
Wakil Ketua Organda Kota Cimah, Olan Siswanto memaklumi Sakoci belum diminati masyarakat. "Maklum, masih baru. Nanti kita promosikan Sakoci dengan menyebar brosur dan informasi lewat media sosial (Medsos). Prediksi saya, seminggu lagi ramai," ujarnya.
Terkait tarif, menurut Olan, nilai tersebut sudah diatur berdasarkan Peraturan Wali Kota (Perwal) Cimahi Nomor 59 Tahun 2018 tentang Kendaraan/Bus Wisata Cimahi. "Sudah termasuk asuransi Jasa Raharja. Organda tidak semena-mena menentukan harga tiket, survey ke pengelola bus sejenis di daerah lain, contoh terdekat Kota Bandung sama tarifnya," katanya. Penghasilan dari tiket nantinya digunakan untuk biaya perawatan, bahan bakar, serta gaji sopir serta pemandu wisata.
Source : pikiran-rakyat.com