top of page

Malaysia Terancam Kekurangan Air


KONTAK PERKASA FUTURES - Kekeringan diperkirakan akan terjadi di enam negara bagian Malaysia akibat karena cuaca panas yang ekstrem. Pernyataan tersebut dilontarkan Menteri Air, Tanah, dan SDA, Xavier Jayakumar, pada hari Sabtu 23 Maret 2019 saat ia mengumumkan bahwa penjatahan air akan diperlukan.

KONTAK PERKASA FUTURES - Seperti dilansir laman Channel News Asia, Minggu 24 Maret 2019, enam negara bagian yang diprediksi akan mengalami kekeringan adalah Johor, Negeri Sembilan, Perak, Kedah, Pahang, dan Kelantan.

KONTAK PERKASA FUTURES - “Penyediaan air… untuk kebutuhan sehari-hari, industri, dan pertanian; terutama bagi para petani padi, perlu dikelola melalui penjatahan atau penjadwalan ulang dalam penanaman padi,” ucap Dr. Xavier.

Ia menambahkan bahwa tiga bendungan – satu di Kedah dan dua di Johor – saat ini memiliki kapasitas penyimpanan air sekitar 50 persen. Sementara Bendungan Bukit Kwong di Kelantan hanya memiliki kapasitas penyimpanan air sekitar 37 persen.

Beberapa daerah di Malaysia saat ni sudah mengalami gelombang panas, dengan suhu yang diperkirakan mencapai 40 derajat Celcius.

Menurut Xavier, beberapa area sudah tidak mendapatkan hujan selama berminggu-minggu, seperti Setiu di Terengganu (31 hari) dan Hulu Perak (56 hari).

Sementara daerah lain di Kedah, Pahang, dan Terengganu, kata Menteri Xavier, sudah berada dalam kategori “berbahaya” dikarenakan curah hujan kumulatif di sana sudah jatuh menembus rekor musim panas/kemarau sebelumnya.

Selain Terengganu, lima negara bagian lainnya diperkirakan pada bulan April hingga Mei akan mendapat curah hujan yang lebih rendah 25 persen dari curah hujan rata-rata pertahunnya.

“Situasi ini akan mengakibatkan cuaca panas dan kering, serta mengurangi sumber air dari sungai dan bendungan pada daerah-daerah tersebut,” ujar Dr. Xavier.

Pasokan air untuk sawah-sawah yang berasal dari Sungai Muda, Sungai Kedah, dan Sungai Melaka diperkirakan akan kering ketika masa puncak pertanian di bulan Maret dan April. Karena itu air perlu dialirkan dari bendungan-bendungan yang ada, ia menambahkan.

“JPS (Departemen Irigasi dan Drainase) menyarankan pada pemerintah untuk mengambil tindakan yaitu secara bijaksana mengalirkan air dari bendungan-bendungan yang terlibat.”

Kantor Berita Bernama meaporkan, cuaca panas kering juga telah menyebabkan kebakaran di 297 hektar rawa gambut di Setiu, Terengganu. Kebakaran yang dimulai pada hari Rabu (20/3/2019) akhirnya berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran pada hari Sabtu 23 Maret 2019.

Source : pikiran-rakyat.com

Featured Posts
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page