Di Tasikmalaya Divisi Siliwangi Bermula
KONTAK PERKASA FUTURES - TERHIMPIT deretan bangunan di Jalan Otto Iskandardinata, monumen lawas itu sulit untuk mencuri perhatian warga Kota Tasikmalaya yang melintas. Warga barangkali lebih ngeh bangunan bank yang berdiri di sebelah monumen atau deretan pertokoan, rumah makan serta alun-alun yang juga berada di sekitarnya.
KONTAK PERKASA FUTURES - Tak dinyana, monumen dengan patung serdadu mengayunkan senjata api berujung bayonet di tangan kiri dan tanan kanan memegang pataka punya cerita. Keberadaan patung harimau yang menyertainya mempertegas kisah pasukan legendaris yang lahir di Tanah Pasundan bernama Divisi Siliwangi.
KONTAK PERKASA FUTURES - Ya, di Tasikmalaya, Siliwangi bermula. Siliwangi lahir pada 20 Mei 1946 selepas tiga divisi di bawah Komandemen I Tentara Keamanan Rakyat dilebur. Kota Tasikmalaya pun menjadi markas komando pertama pasukan kebanggaan rakyat Jawa Barat yang lekat dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan saat negara ini baru merdeka.
Namun, tak semua masyarakat Tasikmalaya mengetahui hikayat markas pertama para maung atau prajurit Siliwangi dan sepak terjangnya. Dalam memperingati hari jadi Kodam III/Siliwangi ke-73 tahun pada 20 Mei 2019, "PR" menelusuri jejak tersisa keberadaan markas pertamanya di Tasikmalaya dan mendulang cerita mantan pejuang yang bertaruh nyawa dalam perjalanan long march pasukan Siliwangi kembali ke Jabar pada 1948.
Monumen Siliwangi yang berada di tepi Jalan Otto Iskandardinata adalah penanda jejak markas pertama Siliwangi di Tasikmalaya. Bekas markasnya kini menjadi bangunan Bank Mandiri yang berada di belakang dan samping monumen.
Warry Alan Nuarry (31) Satpam bank tersebut membenarkan bangunan tempat bekerjanya merupakan bekas markas Siliwangi. Tetapi, informasi itu pun hanya berdasar cerita itu dari juru parkir bank yang telah meninggal. "Ngadangu mess Siliwangi (saya mendengar bangunan ini eks mess prajurit Siliwangi)," ucapnya kepada "PR" yang menyambangi lokasi tersebut, Selasa, 14 Mei 2019 sore.
Selebihnya, Warry tak terlalu paham sejarah bangunan tua tersebut. Ia hanya menyebut, mess prajurit berada di bangunan paling belakang monumen yang berbentuk memanjang.
Saat ini, bangunan itu terbagi menjadi tiga ruangan yang berfungsi sebagai gudang, mikrokredit dan cluster. Selain itu, terdapat bangunan tambahan sebagai tempat anjungan tunai mandiri (ATM).
Sedangkan bangunan lain bank di sebelahnya merupakan bekas hotel. Sebelum digunakan Bank Mandiri, bangunan itu juga merupakan bekas Bank Bumi Daya. Tak pelak, bangunan markas Divisi Siliwangi itu sempat berubah fungsi yakni menjadi hotel dan bank.
Informasi nilai sejarah bangunan tersebut terbilang minim. Hanya sebuah prasasati bertuliskan "Siliwangi Patah Tumbuh Hilang Berganti Abdi Abadi Amanat Penderitaan Rakyat" yang dipahat pada batu di area monumen. Prasasti itu ditandatangani Mayor Jenderal TNI Himawan Susanto, eks Pangdam Siliwangi.
Jejak lain adalah plakat yang menempel di bagian depan monumen bertuliskan butir-butir Catur Setia Laksana Korps Siliwangi yang bertanda tangan panglima pertama divisi tersebut, Jenderal AH Nasution. Plakat ini cukup informatif karena menuliskan tanggal lahir dan pernyataan Kota Tasikmalaya sebagai tempat lahirnya Divisi Siliwangi. Sayangnya, plakat itu dicat hitam sehingga tak terlalu terbaca.
Source : pikiran-rakyat.com