Jalan Alternatif Berbayar Dago-Punclut Akan Berlanjut
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Sejumlah warga mempertanyakan jalan perumahan Citra Green Dago, Bandung, yang mengutip bayaran bagi kendaraan yang melintas. Diketahui, jalan berbayar itu telah diberlakukan sejak beberapa bulan lalu.
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Jalan yang dipersoalkan itu dikenal sebagai jalur alternatif yang menghubungkan kawasan Dago dengan Punclut. Rute tersebut juga kerap didera kemacetan di persimpangan akses masuk dan keluar, terutama pada akhir pekan.
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Sebuah video yang diunggah Prabu Syaefullah di Facebook, 24 Juni 2019, menggambarkan sistem pembayaran di gerbang masuk perumahan, tidak jauh dari Jalan Ir H Djuanda. Pengemudi mobil itu mengawali rekamannya dengan menjuluki sistem gerbang berpalang itu sebagai “Tol Anyar”.
Ia menghentikan kendaraannya tepat di samping boks pembayaran serupa sistem gerbang parkir di pusat perbelanjaan. Boks itu ditempati pria yang mengenakan kaos petugas keamanan. Di belakang boks terdapat palang untuk mengatur akses kendaraan. Ada pula satu kamera pemantau yang diarahkan ke bagian plat nomor kendaraan.
Pengemudi tersebut sempat mengonfirmasi bayaran Rp 3 ribu kepada petugas keamanan yang bertugas memungut uang itu. Disinyalir penerapan jalan berbayar itu merupakan inisiatif manajemen perumahan.
“Izin PT DAM, sakali ngaliwat Rp 3 ribu. Ini kompleks yang dulu izinnya bermasalah di Dago. Sekarang lewat sini bayar Rp 3 ribu, untuk menuju ke Punclut, dari Dago. Ini luar biasa, ini. Entah dari mana, ternyata izinnya dari PT (perumahan)-nya sendiri,” katanya.
Pria itu mempertanyakan legalisasi penerapan tarif bagi kendaraan yang melintas di jalan perumahan Citra Green Dago itu. Ia meminta pemerintah turun tangan untuk menghentikan pungutan tersebut.
“Ini, Bandung ini sudah mulai gila. Besok orang lewat jalan saya bisa pakai tol sendiri, izin ti (dari) RT. Tolong instansi terkait bertanggung jawab terhadap hal semena-mena seperti ini,” katanya.
Mengurus izin
Manajemen Citra Green Dago telah menghentikan pungutan tersebut. Pantauan pada Rabu, 26 Juni 2019, tidak ada lagi petugas yang memungut biaya lintasan perumahan. Tidak terlihat petugas yang mengisi boks tempat memungut bayaran.
Palang pengatur akses kendaraan pun dalam posisi terbuka. Kendaraan lalu-lalang tanpa dibatasi. Hanya terlihat petugas keamanan yang berjaga di pos berkonstruksi permanen, yang berdiri di samping gerbang perumahan.
Perwakilan manajemen perumahan Citra Green Dago, Dodi Hendrawan menuturkan, pos pembayaran bagi kendaraan yang melintas itu dihentikan sementara, sejak Selasa, 25 Juni 2019. Saat ini pihak manajemen tengah memproses perizinan sistem jalan berbayar ke Dinas Perhubungan Kota Bandung.
“Kemarin dishub ke sini. Intinya (jalan ini) hak kita (perumahan), kata dishub. Cuma masuknya izin parkir. Sekarang lagi proses perizinannya,” kata Dodi.
Ia menjelaskan, semenjak manajemen membuka lahan untuk akses menuju Punclut beberapa tahun lalu, lalu lintas kendaraan tidak terbendung. Pada akhir pekan, jalan tersebut sering digunakan untuk menuju Lembang. Sementara Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) belum diserahkan ke Pemkot Bandung.
“Biaya (pungutan jalan) nya untuk pemeliharaan jalan ini. Kami setahun dua kali pemeliharaan jalan terutama saat musim hujan. Gerbang ini juga langkah kami untuk menjamin keamanan, sebagai tanggung jawab kami bagi warga perumahan,” katanya.
Dodi menambahkan, selain kewalahan dengan kerusakan jalan semenjak perumahan itu membuka akses menuju Punclut, mereka juga terganggu oleh kendaraan yang menggunakan knalpot bising. Sempat diberi rambu peringatan pengguna knalpot bising melintas, tetapi imbauan itu tidak digubris pelintas.
“Jadi gerbang ini juga fungsinya mengontrol kendaraan knalpot bising,” ujarnya.
Ia mengaku pembangunan perumahan itu telah membantu warga sekitar yang sebelumnya terisolasi. Sejumlah akses dibuka bagi warga di sekitar perumahan. Selama ini, diberlakukan jam buka-tutup gerbang perumahan mulai pukul 22.00-06.00.
“Sejak bisa tembus Punclut, lalu lintas rata-rata bisa 300 kendaraan per hari. Malah sekarang banyak lewat truk tonase besar karena banyak pembangunan di Punclut,” katanya.
Source : pikiran-rakyat.com