3 Asteroid Melintasi Bumi Hari Ini, Terdekat Sepanjang Sejarah
KONTAK PERKASA FUTURES - Tiga buah asteroid melintasi bumi hari ini. Asteroid terbesar memiliki panjang sekitar 67 meter, sama dengan panjang antar sayap pesawat Boeing 747. Mengutip IB Times, Senin (9/9/2019), tiga asteroid ini telah diprediksi oleh NASA, khususnya Center for Near Earth Object Studies (CNEOS).
KONTAK PERKASA FUTURES - Asteroid pertama yang melintasi bumi, dinamakan 2019 QZ3, memiliki panjang 67 meter dengan kecepatan 16.700 mil/jam. Asteroid ini melintasi bumi pukul 06.49 Eastern Daylight Time (EDT), atau pukul 05.49 waktu Jakarta. Asteroid kedua dinamakan 2019 RG2, dengan panjang 20 meter dan kecepatan hampir 50.000 mil/jam. Diperkirakan asteroid kedua ini akan melintasi bumi pukul 15.13 EDT, atau pukul 14.13 waktu Jakarta.
KONTAK PERKASA FUTURES - Di belakang 2019 RG2 terdapat asteroid ketiga, yang dinamakan 2019 QY4. Asteroid ini melintasi bumi dengan kecepatan 17.380 mil/jam, dan panjang 15 meter. Asteroid terakhir ini akan melintas sekitar pukul 21.10 EDT atau pukul 20.10 waktu Jakarta.
Ketiga asteroid ini diklasifikasikan CNEOS sebagai asteroid Apollo. Orbit kegiganya sangat luas melintasi bumi dan matahari. Dari tahun ke tahun, orbit mereka semakin bersinggungan dengan orbit bumi ke matahari. Oleh karena kedekatan orbit tersebut, ketiga asteroid ini dikelompokkan ke dalam Near-Earth Objects (NEOs).
Berdasarkan CNEOS, NEOs merupakan obyek luar angkasa yang tertarik oleh gravitasi planet terdekat. Berjarak 1,4 juta kilometer dari bumi Situs berita Express.co.uk menyebutkan jarak ketiga asteroid ini tercatat menjadi yang paling dekat dengan bumi, yaitu 1,4 juta kilometer.
Meski begitu, ahli astronomi NASA, Neil deGrasse Tyson menjelaskan asteroid yang melintas hari ini bukanlah yang paling mengancam kehidupan bumi. “Selain asteroid, banyak hal yang bisa menimbulkan kepunahan pada bumi,” tutur Neil yang memiliki podcast bertajuk “StarTalk” tersebut. Baca juga: Keempat dalam Sejarah, Asteroid Mini Terdeteksi Sebelum Jatuh ke Bumi November tahun lalu, beberapa Perdana Menteri di negara-negara Eropa meluncurkan project bernama HERA.
Misi yang pertama kali dilakukan ini mencoba untuk menerbangkan dua buah drone, dinamakan CubeSats, ke dalam orbit asteroid. Dengan harapan, asteroid tersebut bisa dibelokkan. “Asteroid ini, bersama dengan ribuan asteroid lainnya, memiliki potensi risiko untuk planet kita. Bayangkan sebuah gunung atau batu seukuran piramida di luar sana,” tambah Neil.
Source : kompas.com