Harga emas diprediksi masih menguat di jangka pendek
PT KP PRESS - Harga emas menanjak lagi setelah kemarin ditutup koreksi tipis. Kamis (5/3) pukul 7.33 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.637,84 per ons troi. Harga minyak ini naik 0,05% ketimbang harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.636,93 per ons troi. Harga emas ini cenderung stabil setelah melonjak akibat pemangkasan suku bunga acuan oleh Federal Reserve.
KONTAK PERKASA FUTURES - "Saat ini investor fokus pada pasar saham Amerika Serikat (AS) dan harga emas mencari arah setelah pemangkasan suku bunga The Fed," kata Michael Matousek, head trader US Global Investors kepada Reuters. Pasar saham AS kemarin melaju kencang. Dow Jones bahkan melompat lebih dari 4% hingga penutupan perdagangan Rabu (4/3).
PT KONTAK PERKASA - Minat investor pada aset berisiko meningkat setelah Joe Biden, wakil presiden di era Barack Obama memimpin Super Tuesday partai Demokrat dan mendekatkannya sebagai calon kandidat presiden partai tersebut. Suku bunga yang turun juga masih menjadi tenaga bagi pergerakan harga emas. Setelah ini, pasar akan menunggu laporan Beige Book yang akan menyajikan kondisi bisnis dan efek virus corona terhadap ekonomi AS.
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Analis Commerzbank memperkirakan bahwa bank-bank sentral lain akan mengikuti pemangkasan The Fed dan melonggarkan kebijakan moneter. "Harga emas bisa naik lebih tinggi di jangka pendek karena langkah pelonggaran baru oleh berbagai bank sentral," kata analis Commerzbank dalam catatan yang dikutip Reuters.
Sekadar informasi, Selasa pagi, bank sentral Australia memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps). Selasa malam, The Fed mengumumkan pemangkasan sebesar 50 bps. Setelah itu, bank sentral Kanada pun menggunting suku bunga acuan 50 bps. Kemarin, otoritas moneter Hong Kong juga menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 bps.
Source : kontan.co.id