Komoditas energi gas alam dan batubara rebound
PT KP PRESS - Harga komoditas energi rebound setelah lama berada dalam tren melemah. Mengutip Bloomberg, Jumat (20/3), harga gas alam di New York Mercantile Exchange tercatat naik 2,12% ke US$ 1,69 per mmbtu. Kompak, harga batubara di ICE Futures kontrak pengiriman April 2020 juga cenderung bergerak naik kini di level US$ 66,40 per metrik ton dari sempat sentuh level terendah dua pekan lalu di US$ 64,55 per metrik ton.
KONTAK PERKASA FUTURES - Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan harga gas alam mulai menguat karena mengikuti pergerakan harga minyak mentah dunia yang juga menguat. "Ini ada kesempatan dimana saat harga minyak dunia naik, harga gas alam dan batubara juga ikut terangkat," kata Ibrahim, Jumat (20/3). Selain itu harga gas alam naik karena harga sudah terlalu rendah. Hal ini memicu pelaku pasar untuk melakukan hedging saat harga rendah sehingga kini harga menjadi naik.
PT KONTAK PERKASA - Namun, Ibrahim mengingatkan pelaku pasar harus berhati-hati karena rebound ini bersifat terbatas. Ibrahim memproyeksikan harga gas alam berpotensi kembali melemah di awal pekan. Sentimen negatif yang kembali membuat harga gas alam menurun adalah pandemi corona yang membuat permintaan gas alam menurun dan musim panas yang juga menyurutkan permintaan gas alam.
Senin (23/3), Ibrahim memproyeksikan harga gas alam melemah ke US$ 1,65 per mmbtu. Sementara, Ibrahim melihat harga batubara mulai meninggalkan level terendahnya karena sentimen positif yang datang dari kasus corona di China sudah mereda. "China sudah selesai dengan corona, diperkirakan China akan buka keran impor buat batubara sehingga harga batubara sedikit terangkat," kata Ibrahim.
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Namun, tidak dipungkiri, kenaikan harga batubara masih tertatih sambil menunggu informasi kepastian dibukanya keran impor batubara di China. "RS khusus corona di China sudah ditutup, Tiongkok kembali fokus membenahi perdagangan dalam negerinya, makanya harga batubara bisa naik," kata Ibrahim. Meski begitu, Ibrahim memproyeksikan kenaikan harga batubara tidak akan berlangsung dalam jangka panjang. Bagaimana pun pelaku pasar masih khawatir mengenai pandemi corona dan harga batubara berpotensi melemah kembali. Ibrahim memproyeksikan Senin (23/3) harga batubara berada di rentang US$ 65,2 per metrik ton hingga US$ 67,4 per metrik ton.
Source : kontan.co.id