top of page

Harga minyak turun pada Jumat (13/11) pagi, masih naik 9,48% sepekan


PT KP PRESS - Harga minyak turun lagi pada perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (13/11) pukul 7.40 WIB, harga minyak west texas intemediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 40,66 per barel. Harga minyak WTI ini turun 1,12% dari harga penutupan perdagangan kemarin US$ 41,12 per barel. Meski turun pada hari ini, harga minyak masih tercatat melesat 9,48% jika dibandingkan akhir perdagangan pekan lalu.

KONTAK PERKASA FUTURES - Kejatuhan harga minyak ini mengekor penurunan pasar saham Amerika Serikat (AS) yang juga jatuh karena kekhawatiran pandemi. Eropa bergulat dengan peningkatan tajam infeksi virus corona dan pembatasan sosial baru. Di AS, kasus baru telah melampaui 100.000 per hari selama beberapa hari dan lebih dari selusin negara bagian telah melipatgandakan kasus dalam dua pekan terakhir. Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group mengatakan bahwa pasar finansial sangat gugup. "Ketika saham menyerah, minyak mengikuti," kata Flynn kepada Reuters.

PT KONTAK PERKASA - Data pemerintah AS menambah bearish harga minyak. Persediaan minyak mentah naik 4,3 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan perkiraan penurunan 913.000 barel. Harga minyak menguat pekan ini setelah data menunjukkan vaksin virus corona eksperimental yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech 90% efektif. Pernyataan Pfizer ini meningkatkan harapan bahwa pandemi akan dapat dikendalikan.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Meski dengan perkembangan itu, permintaan minyak tetap goyah. International Energy Agency (IEA) mengatakan, permintaan minyak global tidak mungkin meningkat secara signifikan hingga tahun 2021 jika vaksin berhasil. "Sementara vaksin tetap menjadi berita terbaik yang diterima sejak virus menyebar, kehidupan tidak akan kembali normal dalam hitungan hari atau minggu," kata Hussein Sayed, kepala strategi pasar di FXTM.

OPEC juta menurunkan perkiraan permintaan pada Rabu. Organisasi negara-negara pengekspor minyak ini mengatakan bahwa permintaan minyak akan pulih lebih lambat pada 2021 daripada yang diperkirakan sebelumnya karena virus.

Menteri energi Aljazair mengatakan OPEC+ yang merupakan gabungan antara OPEC dan negara-negara sekutunya seperti Rusia, dapat memperpanjang pengurangan produksi 7,7 juta barel per hari hingga 2021, atau menambah pemangkasan lebih jauh jika diperlukan.

OPEC+ diperkirakan akan menunda kenaikan pasokan yang dijadwalkan pada Januari karena prospek melemahnya. OPEC+ sedang mempertimbangkan pengurangan pemotongan pasokan menjadi 5,7 juta barel per hari yang dijadwalkan pada Januari. "Kami merasa OPEC tidak punya pilihan selain menunda peningkatan produksi; kemungkinan besar tiga bulan," tulis analis di ANZ Research.

Source : kontan.co.id

Featured Posts
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page